Comments

Senin, 21 November 2016

Sistem Koordinasi > HORMON



G.      Hormon
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu dan berfungsi untuk mengatur metabolism, pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, dan tingkah laku. Hormon langsung di ekskresikan ke dalam darah, karena tida memiliki saluran sendiri.
Sistem kerja hormone berupa mekanisme umpan balik. Artinya kekurangan atau kelebihan suatu hormone dapat berpengaruh pada hormone lainnya. Hal ini disebut Homeotasis, yang berarti seimbang. Berikut contoh – contoh kelenjar dan hormone :

1.      Kelenjar Hipofisis, terletak di kepala, tepatnya di dasar tengkorak dibawah otak berupa tonjolan kecil. Kelenjar hipofisis disebut master of gland karena kelenjar ini menghasilkan hormon yang mampu mengatur kerja kelenjar endokrin lainnya. Kelenjar hipofisis terdiri dari tiga bagian, yaitu lobus anterior, lobus intermediet, dan lobus posterior.
a)      Kelenjar Hipofisis Bagian Depan atau Lobus Anterior
Kelenjar hipofisis bagian depan lobus anterior menghasilkan hormon, antara lain:
-          Somatrotropin Hormone atau Growth Hormone (GH), berfungsi dalam mengatur pertumbuhan tulang, otot, dan organ serta mempengaruhi kecepatan pertumbuhan.
-          Thyroid Stimulating Hormone (TRH), merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin.
-          Adreno Cortico Tropic Hormone (ACTH), berperan merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan hormon.
-          Folicle Stimulating Hormone (FSH), berfungsi mengatur perkembangan ovarium (pada wanita) dan mengatur pembentukan sperma (pada pria).
-          Luteinizing Hormon (LH), pada wanita berfungsi untuk merangsang pengeluaran sel telur dari ovarium, sedang pada pria disebut ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone) merangsang sel-sel di dalam testis untuk berkembang dan mensekresikan hormon yang berhubungan dengan perkembangan sperma.
-          Hormon prolaktin atau Luteo Tropik Hormone, berfungsi merangsang kelenjar susu untuk memproduksi air susu.
b)      Kelenjar Hipofisis Bagian Tengah atau Lobus Intermediet
Kelenjar hipofisis bagian tengah menghasilkan hormon melanotropikatau Melanosit Stimulating Hormone (MSH) yang berfungsi merangsang pertumbuhan sel pembawa pigmen kulit.

c)      Kelenjar Hipofisis Bagian Belakang atau Lobus Posterior
Kelenjar hipofisis bagian belakang menghasilkan hormon:

-          Antidiuretic Hormon (ADH) atau hormon vasopressin, berfungsi mengatur pengeluaran air kencing.
-          Hormon oksitosin, berfungsi merangsang kontraksi pada otot dinding rahim, sehingga mempermudah proses kelahiran dan sekresi air susu.

2.      Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok), pada manusia berjumlah sepasang terletak di leher bagian depan di bawah jakun. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan hormon kalsitosin.
a)      Hormon Tiroksin
Hormon tiroksin dalam tubuh, berfungsi dalam mengatur pertukaran zat (metabolisme) dalam tubuh serta memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta mental.
Hormon tiroksin mengandung yodium, sehingga kekurangan yodium dalam makanan dapat mengakibatkan terganggunya pembentukan hormon tiroksin. Jika terjadi dalam waktu lama akan mengkibatkan pembesaran kelenjar gondok. Jika kekurangan hormon pada masa kanak-kanak dapat mengakibatkan pertumbuhannya lambat dan mentalnya menjadi terbelakang, kelainan ini disebut kretinisme.
b)      Hormon Kalsitosin
Hormon kalsitosin, berfungsi menurunkan kadar kalsium darah (bersifat antagonis dengan parathormon).

3.      Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok), terletak menempel di bagian belakang kelenjar tiroid, menghasilkan hormon paratiroid (parathormon). Hormon paratiroid berfungsi mengatur meningkatnya kadar kalsium dalam darah. Hormon paratiroid bekerja dengan cara meningkatkan pelepasan kalsium dari tulang, meningkatnya penyerapan kalsium dalam ginjal dan usus.
Jika terjadi kelebihan hormon paratiroid, maka tulang menjadi rapuh dan menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat. Akibatnya terjadi pengendapan kalsium membentuk batu ginjal. Jika kekurangan hormon paratiroid akan mengakibatkan darah sukar membeku dan otot sering kejang.

4.      Kelenjar Adrenal atau Kelenjar Suprarenalis (Kelenjar Anak Ginjal), terletak menempel di atas ginjal, berjumlah satu pada tiap ginjal. Kelenjar adrenal terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian korteks dan bagian medulla.

a)   Bagian korteks (luar), kelenjar adrenal menghasilkan hormon glukokortikoid yang berfungsi memengaruhi konsentrasi glukosa dalam darah dan hormon aldosteron, berfungsi memengaruhi keseimbangan cairan ekstraseluler.
b)   Bagian medulla (dalam), menghasilkan hormon adrenalin, mempunyai pengaruh terhadap meningkatnya denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan menaikkan tekanan darah. Hormon adrenalin menyebabkan darah yang dikirim ke otak meningkat pada saat seseorang sedang marah atau merasa ketakutan.

5.    Kelenjar Pulau-Pulau Langerhans (Kelenjar Pankreas), terletak pada pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas ini bekerja saling berlawanan dalam pengaturan kadar glukosa dalam darah. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam darah (mengubah glukosa menjadi glikogen), sedangkan hormon glukagon berfungsi meningkatkan kadar glukosa dalam darah (mengubah glikogen menjadi glukosa). Kekurangan hormon insulin dapat mengakibatkan kencing manis atau diabetes militus, yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah.

6. Kelenjar Gonad (Kelenjar Kelamin), pada pria adalah testis yang menghasilkan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi dalam proses pembentukan sperma dan mengatur tanda-tanda kelamin sekunder pria, misalnya suara membesar, dada menjadi bidang, tumbuh kumis, dan tumbuh jakun.
Kelenjar kelamin pada wanita adalah ovarium, menghasilkan hormon esterogen dan progesteron. Hormon esterogen berfungsi menjaga ketebalan diding rahim dan mengatur tanda-tanda kelamin sekunder (membesarnya pinggul dan buah dada) dan pematangan sel telur. Hormon progesteron berfungsi mempersiapkan dinding rahim untuk menerima embrio.

0 komentar:

Posting Komentar